Kumpulan Pantun Muda Mudi Terbaru
Langkah awal membangun sebuah kumpulan pantun muda mudi
terbaru telah disiapkan yaitu menyajikan beberapa contoh pantun yang dapat
digunakan langsung oleh para pengunjung yang belum sempat membuat sendiri
pantun yang dibutuhkan.
Berbagai contoh berikut diambil dari kreasi siswa-siswi yang
mengolah berbagai pantun yang mereka dapat menjadi sebuah pantun yang dapat
dibacakan baik sebagai sarana hiburan dan juga sarana mempererat ikatan antara
teman-teman yang lain. Kami tidak akan panjang lebar lagi memberikan ulasan,
silahkan langsung dilihat berbagai contohnya.
|
Berbalas Pantun – Pantun Tema Nasehat
|
|
|
Ada kakek yang sudah tua
Sedang berdiri di depan kali
Pemuda janganlah memakai narkoba
Karena bisa merugikan diri sendiri
Ada anak sedang membaca
Sambil memakan pulut ketan
Saya tak akan memakai narkoba
Karena itu perbuatan setan
Jalan-jalan ke tanah Jogja
Jangan lupa sama pacar
Wahai kamu anak remaja
Janganlah suka bertindak kasar
|
Ada bunga rapih di tata
Warna cantik berbelah-belah
Wahai engkau kakak tercinta
Maafkan aku yang telah bersalah
Ada wanita separuh baya
Punya sakit tapi ditahan
Jangan meminta maaf kepada saya
Minta maaflah kepada tuhan
Gadis manis siapa yang punya
Yang punya si jantung hati
Terima kasih atas nasehatnya
Akan ku ingat sampai mati
|
|
Berbalas Pantun – Pantun Tema Cinta
|
|
|
Anak ayam tinggal empat
Ditinggal induknya jalan-jalan
Kami dari IPS 4
Ingin sampaikan pantun pergaulan
Dari hulu menuju kanal
Jangan lagi balik ke hulu
Maunya sih kepingin kenal
Apalah daya hati malu
Pergi kepasar membeli sandal
Jangan lupa membawa duku
Kalau memang kepingin kenal
Katakan saja tak usah malu
Jalan-jalan kepasar baru
Jangan lupa membeli pepaya
Kalau abang boleh tahu
Nama adik siapa
Mengejar ayam siang hari
Ayamnya manjat kelapa
Nama adik andra lita utari
Nama abang siapa
Anak pak lurah namanya sani
Kakinya ketusuk duri
Nama abang hairul dani
Rumah abang di way krui
Pohon randu tumbuh di kota
Taman kota pun jadi terhiasi
Rindu di dada tiada terkira
Karena menanti pujaan hati
Burung terbang menuju kandang
Karena perut sudah terisi
Abang jadi tidak berani datang
Karena bapakmu galak sekali
Kena paku ban harus ditambal
Jangan sampai di bawa jalan
Walau ayahku berkumis tebal
Tapi ayahku bukanlah macan
|
Buah bacang bukan pepaya
Nanas bersisik bukan berduri
Kalau abang boleh bertanya
Apakah adik masih sendiri
Berlarang kita naik perahu
Layar berkembang di udara
Kalau boleh adik tahu
Apa maksud abang bertanya
Jangan dimakan nasi basi
Karena itu sudah terkena hama
Kalau adik masih sendiri
Bolehkah kita jalan bersama
Menari harus dengan irama
Tapi jangan seorang diri
Boleh saja jalan bersama
Asal jangan mencuri hati
Menjangan bukanlah rusa
Kalau dikejar akan berlari
Kalau memang ada rasa
Apa tak boleh jatuh hati
Menulis pakailah tinta
Janganlah memakai gincu
Apa benar abang cinta
Atau abang Cuma merayu
Bedak pupur dibuat dari sagu
Untuk mengias wajah sendiri
Wahai adik janganlah ragu
Abang cinta setengah mati
Begadang makannya wajib
Hisab juga rokok cerutu
Kalau abang cinta adik
Katakan saja i love you
Cinta itu ikatan hati
Jangan dibuat semaunya
Mari kita mengikat janji
Untuk bersama selamanya
|
Pembahasan mengenai Kumpulan Pantun Muda Mudi Terbaru – Berbalas Pantun ini merupakan langkah awal untuk
menyiapkan berbagai referensi tugas pantun yang banyak dibutuhkan oleh para
pengunjung setia blog ini.
Apabila belum terlalu lengkap maka kami mohon maaf dan tak
lupa kami mohon doa dan dukungannya agar artikel ini dapat secepatnya beres
dengan berbagai contoh yang dibutuhkan. Cukup sampai disini, terima kasih atas
kunjungannya hari ini.
Lomba Berbalas Pantun Pajak
Dalam rangka mengenalkan pajak
kepada generasi muda khususnya para pelajar tingkat Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA) maka Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) Riau dan Kepulauan Riau pada tanggal 20-23 November 2012 menggadakan
lomba berbalas pantun pajak tingkat SLTA sekota Pekanbaru. Dipilihnya lomba
berbalas pantun sebagai sarana mengenalkan pajak mengingat pantun merupakan
seni budaya yang syarat dengan nilai-nilai luhur melayu yang disampaikan dengan
canda gembira, serius, dan humoris sehingga dengan pantun diharapkan pesan
pajak akan lebih mudah diterima dan dipahami para generasi muda. Adapun
mekanisme lomba adalah setiap regu mengajukan pertanyaan tentang pajak dalam
bentuk pantun kemudian regu lawan harus menjawab pertanyaan tersebut dalam
bentuk pantun juga. Lawan yang akan menjawab pertanyaan diberi waktu 30 (tiga
puluh) detik untuk menjawab setiap pertanyaan. Setiap regu diberikan kesempatan
untuk mengajukan 3 (tiga) pertanyaan dan menjawab 3 (tiga) pertanyaan.
Berikut ini adalah beberapa pantun pajak yang disampaikan dalam lomba
berbalas pantun tersebut:
Soal 1:
Jalan-jalan ke
Indragiri
Singgah sebentar di
Kuantan Singingi
Wahai sahabat bijak
berbudi
Buat apa pajak di
negeri ini
Jawaban 1:
Ke Indragiri Tuan
berjalan, Jangan lupa bawa lentera
Pajak untuk biaya
pembangunan, Menuju masyarkat adil sejahtera
Soal 2:
Singapura dilanda
todak, Kisah legenda Melayu berdaulat
Kalau kita sudah
membayar pajak, Apa pula yang kita dapat
Jawaban 2:
Singapura dilanda
todak, Ceritanya masyarakat Melayu masa dahulu
Kalau kita sudah
membayar pajak, Banyak subsidi yang didapat
Soal 3:
Muara Takus
peninggalan sejarah, Tinggi nilainya tiada terkira
Wajib Pajak itu siapa
sajakah, Tahukah Tuan apa jawabnya
Jawaban 3:
Muda remaja janganlah
lengah, Rajin belajar setiap masa
Wajib Pajak jelaslah
sudah, Orang pribadi dan badan jawabannya
Soal 4:
Senandung lagu
dendang berdendang, Dinyanyikan anak dara riang gembira
Sekarang Tuan dan
Puan saya tantang, NPWP itu apa maknanya
Jawaban 4:
Lagu berdendang
memanglah indah, Menghibur hati berduka
Pertanyaan tuan
sangatlah mudah, Nomor Pokok Wajib Pajak jawabnya
Soal 5:
Buah bayam ada
bijinya, Buah pisang bertandan-tandan
Duhai Tuan saya bertanya,
Kemanakah pajak harus disetorkan
Jawaban 5:
Betulah pisang
bertandan-tandan, Pisang ditanam pakailah kompos
Kemanakah pajak akan
disetorkan, Tentulah ke bank atau Kantor Pos
Soal 6:
Mengapa pohon lebat
berbuah, Karena kumbang datang menyeri
Kita ini anak-anak
sekolah, Patutkah segala pajak kita ketahui
Jawaban 6:
Lebat buahnya si
pohon rambai, Terasa masam kala digigit
Kita tahu pajak
supaya pandai, Saat besar pajak tak menjadi sulit
Soal 7:
Bila kerja tiada
berhemat, Laba hilang rugi didapat
Wahai Tuan dan Puan
yang terhormat, Pada siapakah pajak memberi manfaat
Jawaban 7:
Hidup hemat memberi
manfaat, Supaya tua tidak melarat
Tentulah pajak
memberi manfaat, Kepada negara dan seluruh rakyat
Soal 8:
Ramai orang di kantor
camat, Membawa surat mengurus e-KTP
Wahai sahabatku yang
terhormat, Bagaimanakah cara mengurus NPWP
Jawaban 8:
Mengambil mangga
gunakan galah, Terhempas ke tanah buahnya penyet
Cara mengurus NPWP
sangatlah mudah, Datanglah ke KPP atau melalui internet
Soal 9:
Malam hari pasang
pelita, Apinya marak menerangi halaman
Bagaimana Tuan ikut
membangun negera, Sedangkan pajak tidak Tuan lunaskan
Jawaban 9:
Orang berbudi
membalas jasa, Seumur hidup selalu dikenang
Tuan menuduh membabi
buta, Ini bukti pembayaran pajak jadi pegangan
Soal 10:
Memasak kerang dalam
kuali, Api menyala air pun panas
Saya dengar NPWP
setiap hari, Sampaikan fungsinya supaya jelas
Jawaban 10:
Air mendidih kopi
seduhkan, Mak Minah pandailah membuat kolak
NPWP berfungsi
sebagai administrasi perpajakan, Juga sebagai identitas Wajib Pajak
Soal 11:
Adat hidup sama
sebangsa, Bertanam budi sudah biasa
Kini saya pula yang
bertanya, Mengurus NPWP adakah biayanya
Jawaban 11:
Bertanam budi amal
yang mulia, Silaturrahmi dijalin sepanjang masa
Mengurus NPWP tidak
ada biaya, Semua dijamin oleh negara
Soal 12:
Kain songket tenunan
putri, Tenunan indah menawan hati
Pajak dibayar
membangun negeri, Apa manfaat pajak bagi pelajar sendiri
Jawaban 12:
Kain songket berwarna
warni, Dipakai raja di atas singasana
Manfaat pajak bagi
pelajar sendiri, Bantuan pendidikan salah satunya
Soal 13:
Dari RRI ke Kanwil
Pajak, Jalan melintas depan Kantor Jaksa
Pajak diwajibkan tak
dapat ditolak, Kalau dibayar jaminan apa yang diterima
Jawaban 13:
Jalan melangkah tapak
setapak, Hati-hati kala menyeberang
Jaminan kalau kita
sudah membayar pajak, Rakyat sejahtera hidup pun tenang
Soal 14:
Jujur dan lurus dalam
berteman, Bersihkan hati kuatkan iman
Bilakah waktu pajak
dibayarkan, Supaya kita tidak kena teguran
Jawaban 14:
Bersihkan hati
kuatkan iman, Hidup aman damai berteman
Bayarlah pajak pada
waktu yang ditentukan, Pasti kita terhindar dari teguran
Soal 15:
Tingginya gunung
dapat didaki, Dalamnya laut dapat diselami
Apakah tanda orang
berbudi, Di negeri yang modern ini
Jawaban 15:
Tingginya gunung
dapat didaki, Burung terbang kian kemari
Tandanya hidup orang
berbudi, Kewajiban pajak terus dipenuhi
Soal 16:
Buah rotan kelat
rasanya, Buah durian berbau wangi
Membayar pajak
kewajiban kita, Jika mangkir adakah sanksi
Jawaban 16:
Memanglah kelat si
buah durian, Jatuh ke air mengapung-apung
Membayar pajak adalah
kewajiban, Kalau tak bayar badan dikurung
Soal 17:
Anak raja pergi
berburu, Berbekal panah dan sebuah tombak
Kemanakah saya nak
mencari tahu, Segala sesuatu mengenai pajak
Jawaban 17:
Anak raja pergi berburu,
Mengejar rusa berbelang tiga
Masalah pajak Tuan
nak tahu, Kring Pajak 500200, itu sumbernya
Soal 18:
Anak bermain di
tengah hujan, Riang gembira lempar-lemparan
Siapakah Subjek Pajak
Penghasilan, Tuan bijak tolong jelaskan
Jawaban 18:
Anak bermain di tengah
hujan, Bermain lumpur lempar-lemparan
Kalau nak tahu Subjek
Pajak Penghasilan, Jawabnya tentulah orang pribadi dan badan
Soal 19:
Di dalam kolam ada
ikannya, Beranak pinak menjadi banyak
Mengapa pajak diatur
negara, Tolong dijawab wahai tuan yang bijak
Jawaban 19:
Di dalam kolam si
ikan nila, Ditangkap orang memakai kail
Mengapa pajak diatur
negara, Supaya pajak berlaku adil
Soal 20:
Burung pungguk
merindukan bulan, Bulan tak tampak ditutup awan
Maju mundur langkah
pembangunan, Apakah yang jadi penentu wahai tuan budiman
Jawaban 20:
Burung pungguk
merindukan bulan, Itulah judul lagu melayu
Maju mudnur langkah
pembangunan, Pajak yang dikumpulkan jadi penentu
Soal 21:
Petang hari meranggah
kuini, Kuini diranggah banyak yang masak
Cubalah jawab
persoalan ini, Apa bedanya rujak dengan pajak
Jawaban 21:
Pagi hari mengambil
durian, Durian gugur beralaskan tikar
Kami cuba menjawab
soalan, Rujak dibeli pajak dibayar