Senin, 16 Maret 2015

PANTUN BERBALAS

Kumpulan Pantun Muda Mudi Terbaru
Langkah awal membangun sebuah kumpulan pantun muda mudi terbaru telah disiapkan yaitu menyajikan beberapa contoh pantun yang dapat digunakan langsung oleh para pengunjung yang belum sempat membuat sendiri pantun yang dibutuhkan.

Berbagai contoh berikut diambil dari kreasi siswa-siswi yang mengolah berbagai pantun yang mereka dapat menjadi sebuah pantun yang dapat dibacakan baik sebagai sarana hiburan dan juga sarana mempererat ikatan antara teman-teman yang lain. Kami tidak akan panjang lebar lagi memberikan ulasan, silahkan langsung dilihat berbagai contohnya.

Berbalas Pantun – Pantun Tema Nasehat

Ada kakek yang sudah tua
Sedang berdiri di depan kali
Pemuda janganlah memakai narkoba
Karena bisa merugikan diri sendiri

Ada anak sedang membaca
Sambil memakan pulut ketan
Saya tak akan memakai narkoba
Karena itu perbuatan setan

Jalan-jalan ke tanah Jogja
Jangan lupa sama pacar
Wahai kamu anak remaja
Janganlah suka bertindak kasar

Ada bunga rapih di tata
Warna cantik berbelah-belah
Wahai engkau kakak tercinta
Maafkan aku yang telah bersalah

Ada wanita separuh baya
Punya sakit tapi ditahan
Jangan meminta maaf kepada saya
Minta maaflah kepada tuhan

Gadis manis siapa yang punya
Yang punya si jantung hati
Terima kasih atas nasehatnya
Akan ku ingat sampai mati


Berbalas Pantun – Pantun Tema Cinta
Anak ayam tinggal empat
Ditinggal induknya jalan-jalan
Kami dari IPS 4
Ingin sampaikan pantun pergaulan

Dari hulu menuju kanal
Jangan lagi balik ke hulu
Maunya sih kepingin kenal
Apalah daya hati malu

Pergi kepasar membeli sandal
Jangan lupa membawa duku
Kalau memang kepingin kenal
Katakan saja tak usah malu

Jalan-jalan kepasar baru
Jangan lupa membeli pepaya
Kalau abang boleh tahu
Nama adik siapa

Mengejar ayam siang hari
Ayamnya manjat kelapa
Nama adik andra lita utari
Nama abang siapa

Anak pak lurah namanya sani
Kakinya ketusuk duri
Nama abang hairul dani
Rumah abang di way krui

Pohon randu tumbuh di kota
Taman kota pun jadi terhiasi
Rindu di dada tiada terkira
Karena menanti pujaan hati

Burung terbang menuju kandang
Karena perut sudah terisi
Abang jadi tidak berani datang
Karena bapakmu galak sekali

Kena paku ban harus ditambal
Jangan sampai di bawa jalan
Walau ayahku berkumis tebal
Tapi ayahku bukanlah macan
Buah bacang bukan pepaya
Nanas bersisik bukan berduri
Kalau abang boleh bertanya
Apakah adik masih sendiri

Berlarang kita naik perahu
Layar berkembang di udara
Kalau boleh adik tahu
Apa maksud abang bertanya

Jangan dimakan nasi basi
Karena itu sudah terkena hama
Kalau adik masih sendiri
Bolehkah kita jalan bersama

Menari harus dengan irama
Tapi jangan seorang diri
Boleh saja jalan bersama
Asal jangan mencuri hati

Menjangan bukanlah rusa
Kalau dikejar akan berlari
Kalau memang ada rasa
Apa tak boleh jatuh hati

Menulis pakailah tinta
Janganlah memakai gincu
Apa benar abang cinta
Atau abang Cuma merayu

Bedak pupur dibuat dari sagu
Untuk mengias wajah sendiri
Wahai adik janganlah ragu
Abang cinta setengah mati

Begadang makannya wajib
Hisab juga rokok cerutu
Kalau abang cinta adik
Katakan saja  i love you

Cinta itu ikatan hati
Jangan dibuat semaunya
Mari kita mengikat janji
Untuk bersama selamanya

Pembahasan mengenai Kumpulan Pantun Muda Mudi Terbaru – Berbalas Pantun ini merupakan langkah awal untuk menyiapkan berbagai referensi tugas pantun yang banyak dibutuhkan oleh para pengunjung setia blog ini.
Apabila belum terlalu lengkap maka kami mohon maaf dan tak lupa kami mohon doa dan dukungannya agar artikel ini dapat secepatnya beres dengan berbagai contoh yang dibutuhkan. Cukup sampai disini, terima kasih atas kunjungannya hari ini.
Lomba Berbalas Pantun Pajak

Dalam rangka mengenalkan pajak kepada generasi muda khususnya para pelajar tingkat  Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) maka Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau dan Kepulauan Riau pada tanggal 20-23 November 2012 menggadakan lomba berbalas pantun pajak tingkat SLTA sekota Pekanbaru. Dipilihnya lomba berbalas pantun sebagai sarana mengenalkan pajak mengingat pantun merupakan seni budaya yang syarat dengan nilai-nilai luhur melayu yang disampaikan dengan canda gembira, serius, dan humoris sehingga dengan pantun diharapkan pesan pajak akan lebih mudah diterima dan dipahami para generasi muda. Adapun mekanisme lomba adalah setiap regu mengajukan pertanyaan tentang pajak dalam bentuk pantun kemudian regu lawan harus menjawab pertanyaan tersebut dalam bentuk pantun juga. Lawan yang akan menjawab pertanyaan diberi waktu 30 (tiga puluh) detik untuk menjawab setiap pertanyaan. Setiap regu diberikan kesempatan untuk mengajukan 3 (tiga) pertanyaan dan menjawab 3 (tiga) pertanyaan.  Berikut ini adalah beberapa pantun pajak yang disampaikan dalam lomba berbalas pantun tersebut:
Soal 1:
Jalan-jalan ke Indragiri
Singgah sebentar di Kuantan Singingi
Wahai sahabat bijak berbudi
Buat apa pajak di negeri ini
Jawaban 1:
Ke Indragiri Tuan berjalan, Jangan lupa bawa lentera
Pajak untuk biaya pembangunan, Menuju masyarkat adil sejahtera
Soal 2:
Singapura dilanda todak, Kisah legenda Melayu berdaulat
Kalau kita sudah membayar pajak, Apa pula yang kita dapat
Jawaban 2:
Singapura dilanda todak, Ceritanya masyarakat Melayu masa dahulu
Kalau kita sudah membayar pajak, Banyak subsidi yang didapat
Soal 3:
Muara Takus peninggalan sejarah, Tinggi nilainya tiada terkira
Wajib Pajak itu siapa sajakah, Tahukah Tuan apa jawabnya
Jawaban 3:
Muda remaja janganlah lengah, Rajin belajar setiap masa
Wajib Pajak jelaslah sudah, Orang pribadi dan badan jawabannya
Soal 4:
Senandung lagu dendang berdendang, Dinyanyikan anak dara riang gembira
Sekarang Tuan dan Puan saya tantang, NPWP itu apa maknanya
Jawaban 4:
Lagu berdendang memanglah indah, Menghibur hati berduka
Pertanyaan tuan sangatlah mudah, Nomor Pokok Wajib Pajak jawabnya
Soal 5:
Buah bayam ada bijinya, Buah pisang bertandan-tandan
Duhai Tuan saya bertanya, Kemanakah pajak harus disetorkan
Jawaban 5:
Betulah pisang bertandan-tandan, Pisang ditanam pakailah kompos
Kemanakah pajak akan disetorkan, Tentulah ke bank atau Kantor Pos
Soal 6:
Mengapa pohon lebat berbuah, Karena kumbang datang menyeri
Kita ini anak-anak sekolah, Patutkah segala pajak kita ketahui
Jawaban 6:
Lebat buahnya si pohon rambai, Terasa masam kala digigit
Kita tahu pajak supaya pandai, Saat besar pajak tak menjadi sulit
Soal 7:
Bila kerja tiada berhemat, Laba hilang rugi didapat
Wahai Tuan dan Puan yang terhormat, Pada siapakah pajak memberi manfaat
Jawaban 7:
Hidup hemat memberi manfaat, Supaya tua tidak melarat
Tentulah pajak memberi manfaat, Kepada negara dan seluruh rakyat
Soal 8:
Ramai orang di kantor camat, Membawa surat mengurus e-KTP
Wahai sahabatku yang terhormat, Bagaimanakah cara mengurus NPWP
Jawaban 8:
Mengambil mangga gunakan galah, Terhempas ke tanah buahnya penyet
Cara mengurus NPWP sangatlah mudah, Datanglah ke KPP atau melalui internet
Soal 9:
Malam hari pasang pelita, Apinya marak menerangi halaman
Bagaimana Tuan ikut membangun negera, Sedangkan pajak tidak Tuan lunaskan
Jawaban 9:
Orang berbudi membalas jasa, Seumur hidup selalu dikenang
Tuan menuduh membabi buta, Ini bukti pembayaran pajak jadi pegangan
Soal 10:
Memasak kerang dalam kuali, Api menyala air pun panas
Saya dengar NPWP setiap hari, Sampaikan fungsinya supaya jelas
Jawaban 10:
Air mendidih kopi seduhkan, Mak Minah pandailah membuat kolak
NPWP berfungsi sebagai administrasi perpajakan, Juga sebagai identitas Wajib Pajak
Soal 11:
Adat hidup sama sebangsa, Bertanam budi sudah biasa
Kini saya pula yang bertanya, Mengurus NPWP adakah biayanya
Jawaban 11:
Bertanam budi amal yang mulia, Silaturrahmi dijalin sepanjang masa
Mengurus NPWP tidak ada biaya, Semua dijamin oleh negara
Soal 12:
Kain songket tenunan putri, Tenunan indah menawan hati
Pajak dibayar membangun negeri, Apa manfaat pajak bagi pelajar sendiri
Jawaban 12:
Kain songket berwarna warni, Dipakai raja di atas singasana
Manfaat pajak bagi pelajar sendiri, Bantuan pendidikan salah satunya
Soal 13:
Dari RRI ke Kanwil Pajak, Jalan melintas depan Kantor Jaksa
Pajak diwajibkan tak dapat ditolak, Kalau dibayar jaminan apa yang diterima
Jawaban 13:
Jalan melangkah tapak setapak, Hati-hati kala menyeberang
Jaminan kalau kita sudah membayar pajak, Rakyat sejahtera hidup pun tenang
Soal 14:
Jujur dan lurus dalam berteman, Bersihkan hati kuatkan iman
Bilakah waktu pajak dibayarkan, Supaya kita tidak kena teguran
Jawaban 14:
Bersihkan hati kuatkan iman, Hidup aman damai berteman
Bayarlah pajak pada waktu yang ditentukan, Pasti kita terhindar dari teguran
Soal 15:
Tingginya gunung dapat didaki, Dalamnya laut dapat diselami
Apakah tanda orang berbudi, Di negeri yang modern ini
Jawaban 15:
Tingginya gunung dapat didaki, Burung terbang kian kemari
Tandanya hidup orang berbudi, Kewajiban pajak terus dipenuhi
Soal 16:
Buah rotan kelat rasanya, Buah durian berbau wangi
Membayar pajak kewajiban kita, Jika mangkir adakah sanksi
Jawaban 16:
Memanglah kelat si buah durian, Jatuh ke air mengapung-apung
Membayar pajak adalah kewajiban, Kalau tak bayar badan dikurung
Soal 17:
Anak raja pergi berburu, Berbekal panah dan sebuah tombak
Kemanakah saya nak mencari tahu, Segala sesuatu mengenai pajak
Jawaban 17:
Anak raja pergi berburu, Mengejar rusa berbelang tiga
Masalah pajak Tuan nak tahu, Kring Pajak 500200, itu sumbernya
Soal 18:
Anak bermain di tengah hujan, Riang gembira lempar-lemparan
Siapakah Subjek Pajak Penghasilan, Tuan bijak tolong jelaskan
Jawaban 18:
Anak bermain di tengah hujan, Bermain lumpur lempar-lemparan
Kalau nak tahu Subjek Pajak Penghasilan, Jawabnya tentulah orang pribadi dan badan
Soal 19:
Di dalam kolam ada ikannya, Beranak pinak menjadi banyak
Mengapa pajak diatur negara, Tolong dijawab wahai tuan yang bijak
Jawaban 19:
Di dalam kolam si ikan nila, Ditangkap orang memakai kail
Mengapa pajak diatur negara, Supaya pajak berlaku adil
Soal 20:
Burung pungguk merindukan bulan, Bulan tak tampak ditutup awan
Maju mundur langkah pembangunan, Apakah yang jadi penentu wahai tuan budiman
Jawaban 20:
Burung pungguk merindukan bulan, Itulah judul lagu melayu
Maju mudnur langkah pembangunan, Pajak yang dikumpulkan jadi penentu
Soal 21:
Petang hari meranggah kuini, Kuini diranggah banyak yang masak
Cubalah jawab persoalan ini, Apa bedanya rujak dengan pajak
Jawaban 21:
Pagi hari mengambil durian, Durian gugur beralaskan tikar
Kami cuba menjawab soalan, Rujak dibeli pajak dibayar